Mengapa Anda Menderita Nyeri Vulva?

Nyeri vulva adalah kondisi yang sangat umum yang menyerang banyak wanita, terutama mereka yang aktif secara seksual. Nyeri vulva bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain kehamilan, pil KB, penyakit radang panggul, fibroid, infeksi jamur, bahkan operasi. Memahami berbagai penyebab nyeri vulva akan membantu Anda menemukan pilihan pengobatan terbaik untuk situasi Anda.

Dalam artikel ini, saya akan membahas beberapa penyebab nyeri vulva, cara mengatasi nyeri, dan beberapa pengobatan rumahan yang dapat membantu meredakan nyeri. Vulva pada dasarnya adalah bagian depan dari vulva, yang terdiri dari dinding vagina: lipatan kulit halus yang mengelilingi vagina. Beberapa wanita memiliki vulva yang lebar, sementara yang lain memiliki vulva yang kecil dan sempit. Vulva setiap orang memiliki bentuk uniknya sendiri, jadi sangat penting untuk memperhatikan hal ini saat Anda mencoba menemukan obat untuk nyeri vulvular Anda.

Kehamilan, pil KB, dan penyakit radang panggul adalah penyebab nyeri vulva. Jika Anda telah didiagnosis menderita fibroid, kondisi ini dapat menyebabkan iritasi, pendarahan, dan nyeri saat buang air kecil, serta rasa gatal dan perih. Ini juga dapat menyebabkan benjolan yang tidak menimbulkan rasa sakit di dekat lubang vagina yang terlihat seperti kembang kol di bagian luar.

Jika Anda menderita nyeri vulva karena infeksi jamur, Anda harus segera didiagnosis. Ini bisa sangat menyakitkan. Penting untuk diperhatikan bahwa jenis infeksi ini biasanya ditemukan di vagina, bukan di vulva. Infeksi jamur seringkali dapat diobati dengan obat bebas yang sederhana dan terkadang dapat disembuhkan sepenuhnya dengan resep dari dokter Anda. Namun, jika memang terjadi, sering kali dapat terulang kembali dalam waktu singkat, jadi penting bagi Anda untuk memahami mengapa Anda mengalaminya dan segera mendapatkan perawatan untuk itu.

Seks yang menyakitkan adalah penyebab lain dari nyeri vulva. Peradangan panggul, fibroid, dan ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan. Jika Anda menderita sakit parah, penting untuk menemui dokter Anda sesegera mungkin.

Nyeri vulva juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur seperti sariawan dan infeksi jamur. Infeksi ini dapat menyebabkan kemerahan, gatal, terbakar, dan bahkan keluarnya cairan yang menyerupai keju cottage. Untuk menyembuhkan nyeri vulvular yang disebabkan oleh infeksi jamur, Anda perlu mengobatinya dengan obat antijamur resep.

Kekeringan pada dinding vagina adalah kemungkinan penyebab nyeri vulva lainnya. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang berusia di atas empat puluh tahun. Ini bisa menghasilkan tekstur yang tebal dan lengket, seperti lilin di sekitar vagina, yang bisa sangat tidak nyaman.

Penyakit radang panggul adalah penyebab lain dari nyeri vulva. Wanita yang mengalami gangguan ini biasanya mengalami vagina kering, gatal, perih, nyeri saat berhubungan badan, sensasi terbakar, bahkan pegal setelah mandi atau berendam. Untuk menyembuhkan nyeri vulvular yang disebabkan oleh penyakit ini, penting untuk mengunjungi dokter Anda dan menjalani tes untuk kondisi ini.

Kemungkinan penyebab nyeri vulva lainnya adalah kehamilan. Kehamilan membawa banyak gejala yang berbeda, termasuk nyeri vulva saat berhubungan seksual, nyeri saat buang air besar, peningkatan tekanan pada dasar panggul, dan keputihan yang berbau seperti ikan atau bahan kimia. Untungnya, ada obat alami yang dapat digunakan untuk meredakan nyeri kehamilan tanpa operasi atau efek samping serius lainnya.

Pengobatan alami seperti witch hazel efektif untuk meredakan nyeri kehamilan. Jika Anda pernah mengalami gejala nyeri kehamilan selama beberapa waktu, Anda harus mencoba menggunakan beberapa dari banyak perawatan rumahan yang tercantum di sini. karena sangat aman dan mudah digunakan.

Ada juga beberapa pengobatan rumahan yang telah diketahui dapat membantu meringankan rasa sakit saat berhubungan seksual, yang dapat diterapkan pada area vulva. Ini termasuk mandi air hangat, yogurt, bawang putih, dan bahkan ekstrak cranberry.

Nyeri vulva yang menetap meski sudah diobati bisa disebabkan oleh kekurangan serat dalam makanan. Dengan makan makanan seimbang yang mencakup banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, Anda dapat meningkatkan asupan serat dan juga memastikan sistem pencernaan Anda berfungsi dengan baik. Saat Anda mulai merasa lebih baik, Anda mungkin melihat penurunan rasa sakit yang Anda rasakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *